Delirium adalah suatu kondisi medis yang menyebabkan gangguan kesadaran dan kemampuan berpikir yang tiba-tiba. Delirium dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, namun lebih sering terjadi pada orang tua dan mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.
Gejala Delirium
Gejala delirium dapat bervariasi dari orang ke orang, namun umumnya meliputi:
Kebingungan: Pengidap delirium mungkin mengalami kebingungan tentang waktu, tempat, dan orang di sekitar mereka.
Disorientasi: Mereka mungkin sulit untuk fokus dan berkonsentrasi, dan mereka mungkin sulit untuk mengikuti percakapan.
Halusinasi: Pengidap delirium mungkin melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada.
Ilusi: Mereka mungkin salah mengartikan apa yang mereka lihat, dengar, atau rasakan.
Perubahan suasana hati: Pengidap delirium mungkin mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba, seperti mudah marah, cemas, atau depresi.
Perubahan pola tidur: Mereka mungkin sulit tidur atau tidur terlalu banyak.
Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi: Mereka mungkin sulit untuk fokus dan berkonsentrasi.
Perubahan perilaku: Pengidap delirium mungkin menjadi lebih gelisah, agresif, atau pendiam.
Penyebab Delirium
Delirium disebabkan oleh gangguan pada fungsi otak. Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Infeksi: Infeksi, seperti pneumonia atau infeksi saluran kemih, dapat menyebabkan delirium.
Dehidrasi: Dehidrasi dapat menyebabkan delirium, terutama pada orang tua.
Kekurangan oksigen: Kekurangan oksigen ke otak, seperti yang disebabkan oleh serangan jantung atau stroke, dapat menyebabkan delirium.
Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti obat penenang, antidepresan, dan obat kemoterapi, dapat menyebabkan delirium sebagai efek samping.
Penarikan alkohol: Penarikan alkohol dapat menyebabkan delirium pada orang yang kecanduan alkohol.
Nyeri: Nyeri parah dapat menyebabkan delirium, terutama pada orang tua.
Penurunan fungsi kognitif: Orang dengan demensia atau penyakit Alzheimer lebih rentan terhadap delirium.
Diagnosis Delirium
Dokter akan mendiagnosis delirium dengan menanyakan tentang gejala pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga dapat melakukan tes darah, tes urin, dan tes pencitraan otak untuk membantu mendiagnosis penyebab delirium.
Pencegahan Delirium
Beberapa langkah dapat dilakukan untuk membantu mencegah delirium, seperti:
Minum banyak air: Minumlah banyak air untuk mencegah dehidrasi.
Minum obat sesuai resep: Minumlah obat sesuai resep dokter dan jangan melewatkan dosis.
Hindari alkohol: Hindari minum alkohol atau batasi konsumsi alkohol.
Kelola stres: Kelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi, seperti yoga atau meditasi.
Periksakan diri ke dokter secara teratur: Periksakan diri ke dokter secara teratur untuk mendeteksi dan mengobati kondisi medis sedini mungkin.
Penting untuk diingat bahwa informasi ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program pengobatan baru.
Yuk tetap jaga kesehatan kita dengan hidup bersih dan sehat, Informasi Kesehatan ada di https://rspp.co.id/artikel.html.
Jika mengalami keluhan kesehatan segera periksakan ke RS Pusat Pertamina. Untuk reservasi melalui call center di 150442 atau melalui website https://rspp.co.id.
Salam sehat
Fobia Sosial: Terjebak dalam Ketakutan Berinteraksi
Diabetes Insipidus: Rasa Haus Berlebihan dan Sering Buang Air Kecil
Hemofilia: Memahami Gejala dan Penanganannya
Bahaya Terik Matahari: Mengenal Heatstroke dan Cara Mencegahnya