Muntaber, yang juga dikenal sebagai diare akut, adalah kondisi medis yang ditandai dengan diare (feses encer) dan biasanya disertai mual dan muntah. Diare dapat terjadi beberapa kali dalam sehari dan berlangsung selama beberapa hari hingga dua minggu.
Muntaber dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
Infeksi virus: Rotavirus adalah penyebab paling umum muntaber pada anak-anak, sedangkan norovirus adalah penyebab umum pada orang dewasa.
Bakteri: Bakteri seperti E. coli dan Salmonella dapat menyebabkan muntaber melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Parasit: Parasit seperti Giardia lamblia dapat menyebabkan muntaber melalui air yang terkontaminasi atau kontak dengan hewan yang terinfeksi.
Keracunan makanan: Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau racun dapat menyebabkan muntaber.
Obat-obatan: Beberapa obat, seperti antibiotik, dapat menyebabkan diare sebagai efek samping.
Kondisi medis lainnya: Muntaber dapat menjadi gejala dari kondisi medis lain, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
Gejala muntaber selain diare, mual, dan muntah, dapat meliputi:
Dehidrasi: Dehidrasi adalah komplikasi serius dari muntaber, terutama pada anak-anak dan orang tua. Gejala dehidrasi termasuk mulut kering, pusing, kelelahan, dan buang air kecil yang sedikit.
Nyeri perut: Nyeri perut kram atau kolik adalah gejala umum muntaber.
Demam: Demam mungkin terjadi pada beberapa kasus muntaber.
Kehilangan nafsu makan: Kehilangan nafsu makan adalah umum terjadi pada orang yang mengalami muntaber.
Pengobatan muntaber
Pengobatan muntaber biasanya berfokus pada penggantian cairan dan elektrolit yang hilang melalui diare dan muntah. Hal ini dapat dilakukan dengan:
Minum banyak cairan: Minum air putih, oralit, atau kaldu bening untuk membantu mencegah dehidrasi.
Makan makanan yang hambar: Makan makanan yang hambar dan mudah dicerna, seperti pisang, nasi putih, atau roti panggang, dapat membantu meredakan diare.
Obat-obatan: Obat antidiare tanpa resep dapat membantu meredakan diare. Obat-obatan ini harus digunakan sesuai dengan petunjuk pada label.
Pencegahan muntaber
Muntaber dapat dicegah dengan:
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah mengganti popok.
Memasak makanan dengan benar: Masak makanan hingga matang sepenuhnya, terutama daging, unggas, dan telur.
Mencuci buah dan sayur secara menyeluruh sebelum dimakan.
Menghindari air yang terkontaminasi: Minumlah air minum kemasan atau air yang telah direbus jika tidak yakin dengan keamanan air.
Menghindari kontak dengan orang yang sakit: Hindari kontak dekat dengan orang yang mengalami muntaber.
Kapan harus ke dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami:
Mengalami dehidrasi: Gejala dehidrasi termasuk mulut kering, pusing, kelelahan, dan buang air kecil yang sedikit.
Demam tinggi: Demam tinggi (lebih dari 38,5°C) dapat menandakan infeksi yang serius.
Tinja berdarah: Tinja berdarah dapat menandakan infeksi bakteri yang serius.
Nyeri perut yang parah: Nyeri perut yang parah dapat menandakan kondisi medis yang serius.
Diare tidak membaik setelah beberapa hari: Jika diare tidak membaik setelah beberapa hari, Anda harus ke dokter.
Penting untuk diingat bahwa muntaber dapat menjadi kondisi yang serius, terutama pada anak-anak dan orang tua. Jika mengalami muntaber, penting untuk minum banyak cairan dan elektrolit, dan segera ke dokter jika mengalami gejala dehidrasi, demam tinggi, tinja berdarah, atau nyeri perut yang parah.
Yuk tetap jaga kesehatan kita dengan hidup bersih dan sehat, Informasi Kesehatan ada di https://rspp.co.id/artikel.html.
Jika mengalami keluhan kesehatan segera periksakan ke RS Pusat Pertamina. Untuk reservasi melalui call center di 150442 atau melalui website https://rspp.co.id.
Salam sehat
Rematik: Memahami Nyeri Sendi dan Cara Mengatasinya
Benarkah Tingkat Stres Masyarakat Berkurang Dibandingkan Sebelum Pandemi?
Anosmia: Kehilangan Indra Penciuman yang Tak Boleh Diabaikan
8 Gelas Air Putih Sehari: Kunci Kesehatan dan Kebugaran Tubuh