Terkait rumor efek samping vaksin COVID-19 AstraZeneca, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan tanggapan. Ada kemungkinan thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS), yang dapat menyebabkan pembekuan darah, yang sebelumnya terungkap dalam persidangan class action di Inggris.
Efek samping langka tersebut telah diketahui sejak lama, kata Menkes Budi. Namun, ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir karena efek samping tersebut sangat minimal dan langka.
Menkes Budi mengatakan saat ditemui di Jakarta Barat, Kamis (2/5/2024), "Itu sudah lama teridentifikasi dan sudah dilakukan penelitian juga oleh AstraZeneca, ada memang dampak-dampaknya soal vaksin tersebut, tapi minimal sekali."
Menurut Menkes Budi, setiap vaksin pasti memiliki efek samping yang akan dialami oleh tubuh, tetapi yang paling penting adalah bagaimana mengatasi efek samping tersebut.
Singkatnya, dia menyatakan bahwa penelitian tersebut telah berlangsung sejak lama dan saat ini hanya menunggu hasilnya untuk diambil tindakan. Namun, sampai saat ini, laporan dari ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group of Immunization) belum menunjukkan dampak tersebut.
Di Inggris, sekitar lima puluh orang melaporkan kejadian tersebut. Ada laporan bahwa kasus TTS muncul dalam empat hingga 24 jam setelah vaksinasi.
Hal ini menunjukkan bahwa individu yang diberi vaksinasi oleh AstraZeneca secara bulanan atau tahunan tidak menunjukkan gejala TTS.
Pelatihan dan workshop penerapan bundles Infeksi Aliran Darah (IAD) dan Penatalaksanaan Plebitis
Pemeriksaan Kesehatan Gratis - RS Pusat Pertamina
Peringatan dari WHO! Separuh populasi dunia akan berisiko tinggi terkena wabah penyakit menular pada akhir tahun 2024
RSPP Participates in Submission of Quality Improvement Abstract and Poster at 2023 Mayo Clinic Quality Conference (Healthcare Reimagined)